BeritaEkonomiBisnis

Prabowo Mau Bikin Ekspor-Impor Kian Mudah, Soroti Bea Cukai

Presiden Prabowo Subianto dalam program sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).Foto: (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta

Presiden Prabowo Subianto ingin menampilkan fasilitas berupaya bagi usahawan lokal. Tak terkecuali dalam rangka proses ekspor impor.

Salah satu yang disoroti Prabowo untuk fasilitas ekspor dan impor yakni institusi Bea Cukai. Dia meminta agar Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan sanggup melakukan pekerjaan lebih efisien. Dalam pengantaran atau penerimaan barang, ia meminta agar Bea Cukai tidak banyak menampilkan mekanisme yang mengada-ngada dan memperlama proses usaha.

“Kita intropeksi diri ya, institusi kita mesti beres. bea cukai mesti beres, jangan macam macam lagi cari mekanisme yang mengada-ada, memperlama usang bgitu. telah usang kita jadi orang Indonesia gitu kan,” sebut Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025) kemarin.

Dari sisi regulasi, Prabowo juga menekankan agar kabinetnya lebih banyak menampilkan fasilitas berupaya bagi pebisnis lokal, kalau ada regulasi yang tidak masuk nalar semestinya secepatnya dihapuskan. Dia bercerita dirinya telah paham ruwetnya regulasi membuka usaha di Indonesia alasannya yakni pernah mencicipi menjadi pengusaha.

“Kerja mesti efisien, buang semua regulasi tidak masuk akal. Permudah semua proses untuk pengusaha. Ini bagusnya presidenmu mantan usahawan juga, saya 25 tahun di luar kekuasaan pengusaha, menghadap pejabat ini itu, saya paham,” kata Prabowo.

 

Baca juga: Pengusaha Mau Ikut Lobi AS terkait Tarif Impor 32%

 

Dia mengimbau terhadap para menteri agar memudahkan kendala perizinan. Salah satu yang dikeluhkan Prabowo yakni selama ini sering kali banyak peraturan teknis yang menghalangi kendala bisnis di banyak sekali kementerian.

Orang nomor satu di Indonesia itu ingin peraturan seperti ini sanggup disederhanakan. Jangan hingga ada peraturan di kementerian justru lebih menghalangi dibandingkan dengan peraturan yang dibentuk atas nama presiden.

“Menteri-menteri ya jangan ragu-ragu, saya minta kendala perizinan, adakala ya birokrat ini ada aja. Sudah keluarkan keputusan prsiden ia keluarkan peraturan teknis, pertek-pertek apa itu pertek? Kadang lebih galak pertek itu dibandingkan dengan keputusan presiden, pokoknya pertek dikeluarkan kementerian mesti seizin presiden. Dimudahkan,” papar Prabowo.

Bahkan kendala regulasi fasilitas berusaha, Prabowo bilang kalau Indonesia sanggup mencontek negara kompetitor, lebih hal itu dilakukan. Apabila ada regulasi di negara tetangga yang lebih menampilkan imbas faktual lebih baik disesuaikan di Indonesia.

“Jadi benar kita memang berkompetisi sama Vietnam, Bangladesh, Thailand, Malaysia. Nggak usah kita terlalu pintar, kalau mereka jalankan sesuatu kalau perlu nyontek aja. Nggak boleh nyontek itu hanya di sekolah, kalau di kehidupan boleh. Ada satu taipan ngomong ke saya, ia punya ilmu, ‘copy with pride.” Ini yang sanggup dilakukan,” pungkas Prabowo.

prabowo subiantoekspor imporbea cukairegulasi bisnis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *