Pemerintah Targetkan Warga Jakarta Tidak Lagi Pakai Air Tanah Akan 2030

Jakarta –
Pemerintah berusaha menekan penggunaan air tanah di penduduk untuk menangkal dampak buruk pada lingkungan. Kementerian Pekerjaan Generik (PU) pun mempersiapkan pengganti air tanah yang bakal dialirkan ke bangunan penduduk di Jakarta.
Dilansir dari detikFinance, Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Endra S Atmawidjaja menyodorkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengontrol ketat air tanah. Kementerian PU berharap sanggup menawarkan fasilitas dan prasarana agar penduduk tak menggunakan air tanah.
“Kalau sasaran kita (Kementerian PU), 2030 metode (pengganti air tanah) sudah beroperasi,” kata Endra dijumpai di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Penggunaan air tanah secara selalu-menerus sanggup menghipnotis penurunan tampang tanah (land subsidence). Oleh alasannya merupakan itu, Kementerian PU terus mendorong pembangunan infrastruktur sumber daya Air (SDA) akan dari bendungan sampai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) selaku penggantinya.
Beberapa proyek SPAM yg di saat ini sudah rampung, antara lain pembangunan SPAM Regional Jatiluhur I. Project tersebut bisa melayani keperluan 2 juta warga Jakarta. Selanjutnya, SKSN ditambah dengan SPAM Karian ditargetkan mulai dibangun 2025.
“Tinggal kalian mikirin yang (wilayah) barat, yg barat kan kemarin telah keluar no-objection letter (NOL) dari loan-nya Korea. Nah, jadi itu sudah bisa mulai lelang. Itu kan sudah mau arahnya kan buat air bakunya. Itu telah mau lelang untuk air baku di (SPAM) Karian, dari (Bendungan) Karian. Nanti kalian lihat lagi berapa persen (masyarakat) yang masih belum terlayani. Intinya 2030 komplemen 4 juta itu sudah mesti tersedia tuh, 4 juta warga (Jakarta),” katanya.
Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo mendukung upaya PAM Jaya bagi mempercepat pembangunan sambungan rumah (SR). Pasalnya, pengaliran air minum ke rumah-rumah belum optimal.
Baca juga: Mengenal Sumur Resapan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Buatnya |
Padahal Kementerian PU sudah membangun sejumlah sumber-sumber air minum, salah satunya menyerupai SPAM Jatiluhur. Menurutnya, sumber air tersebut belum produktif alias idle alasannya yaitu SR belum rampung.
“Kami sih hanya mendorong agar sambungan ke tempat tinggal tangga itu, pipa-pipanya secepatnya dikejarkan. Karena kan apabila by hari ini terekesan masih ideal kan, apapun yang kalian gelontorkan di Jatiluhur terkesan idle,” kata Dody, dijumpai di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2024).
Di segi yang lain, Endra apabila berkaca pada 10-30 tahun ke depan, keperluan air pantas penduduk akan terus meningkat.
Pemerintah sendiri sudah membangun beberapa suplai air minum akan dari SPAM Jatiluhur sampai SPAM Buaran. Menurut Endra, pemerintah daerah (pemda) bertanggung jawab untuk menyambungkan sumber air tersebut ke SR.
“Itu (sumber air minum) mesti disambung secara sedikit demi sedikit oleh PDAM, PAM JAYA. Nah, caranya yakni bergantung cara marketingnya mereka. Kalau memang itu buat penduduk berpenghasilan rendah, barangkali itu bisa didiskon atau dibebaskan tarifnya, tetapi buat penduduk yang bisa ya tetap diberlakukan tarif normal,” kata Endra dijumpai terpisah.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti mampu bantu jawabin. Pertanyaan dapat berhubungan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
