Demo Besar Terjadi Di Kenya, Rakyatnya Tolak Ruu Keuangan

Jakarta –
Para pengunjuk rasa di Kenya menggelar demonstrasi menolak proposal rancangan undang-undang (RUU) Keuangan. Aksi tersebut diwarnai keributan antara massa dan polisi.
Melansir dari Reuters, Rabu (26/6/2024) polisi menembaki massa demonstrasi yang menyerbu gedung tubuh legislatif Kenya. Asosiasi Medis Kenya menyebut setidaknya 5 orang tewas jawaban luka tembak dan 31 orang luka-luka.
Dalam situasi semrawut tersebut, para pengunjuk rasa menghasilkan polisi kerumitan dan memburu mereka di saat ingin memasuki gedung parlemen. Laporan dari Citizen TV menyediakan kerusakan di dalam gedung yang mana sebagian sudah dibakar. Polisi melepaskan tembakan sehabis gas air mata dan meriam air gagal membubarkan massa.
Menteri Pertahanan Kenya Aden Duale menyampaikan pihaknya sudah mengerahkan serdadu untuk menolong polisi menanggulangi massa aksi. Pasalnya, massa demo sudah menghasilkan geger sampai menghancurkan infrastruktur.
Protes dan bentrokan juga terjadi di beberapa kota besar dan kecil yang lain di Kenya. Selain menolak peningkatan pajak, massa demonstrasi juga menuntut Presiden Kenya William Ruto mundur.
Baca juga: Seberapa Ngeri Biang Kerok yang Disebut BI Bikin Dolar AS Tembus Rp 16.400? |
Kenya memang sedang berusaha untuk memulihkan ekonomi. Selain imbas pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, ada beberapa aspek lain yang menekan perekonomian negara tersebut, menyerupai kekeringan selama dua tahun berturut-turut, perang di Ukraina, dan depresiasi mata uang.
RUU keuangan yang disarankan tubuh legislatif tersebut berniat menghimpun pelengkap pajak sebesar US$ 2,7 miliar atau setara Rp 44 triliun (kurs Rp 16.439). Langkah ini diambil untuk mengendorkan beban utang Kenya yang besar yang mana pembayaran bunga saja menghabiskan 37% pendapatan tahunan.
Kementerian Keuangan Kenya menyebut dengan upaya tersebut akan meminimalisir budget sebesar 200 miliar shilling Kenya atau setara US$ 1,56 miliar (senilai Rp 25 triliun) tahun budget 2024-2025. Kemenkeu Kenya juga mendesak pemerintah untuk melakukan efisiensi belanja serta memaksimalkan pajak di negara lain.
Simak Video ‘Presiden Kenya soal Demo Kenaikan Pajak Tewaskan 5 Orang: Ada Penyusup!’: