Motor

Ada Skandal, Kantor Yamaha Digeledah Pemerintah Jepang

Logo Yamaha
Yamaha. Foto: Dadan Kuswaraharja

Jakarta

Pemerintah Jepang masih menjalankan pemeriksaan buntut temuan skandal uji sertifikasi sejumlah pabrikan. Kini giliran kantor sentra Yamaha digeledah.

Sehari setelah mengunjungi kantor Toyota, pemerintah Jepang lanjut menggeledah kantor sentra Yamaha di perfektur Shizuoka. Kedatangan itu untuk menjalankan pemeriksaan lanjutan terkait dengan temuan penyimpangan uji sertifikasi yang ditangani oleh lima pabrikan terkemuka Jepang, demikian diberitakan Kyodo News.

Baca juga: Skandal Pengujian Mobil Jepang Merembet ke Suzuki, Jeda Pengereman Dipalsukan

Yamaha salah sesuatu yg didapatkan menjalankan pengujian tak sesuai prosedur. Yamaha mengakui menjalankan uji kegaduhan untuk sepeda motornya di bawah kondisi yang tidak seharusnya dan melaporkan data yang dipalsukan dalam pengujian lain, yg menghasilkan kementerian tersebut mendelegasikan penghentian pengantaran sepeda motor YZF-R1.

Pabrikan berlogo garpu tala itu menerima perintah dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyidik apakah ada aktivitas penipuan dalam tuntutan perjanjian macam kendaraan. Yamaha diminta bagi menjalankan pengusutan internal.

Pertama terkait pengujian kebisingan. Dalam pengujian kegaduhan ini didapatkan bahwa knalpot (muffler) yang yg dibikin dari materi peredam bunyi glass wool dikondisikan mudah-mudahan berada dalam kondisi wajar buat penggunaan di jalan raya. Pada saat proses pengkondisian itu, penanggung jawab uji sertifikasi menggunakan materi peredam bunyi glass wool selain yg ditentukan, alasannya yakni alat uji meleleh jawaban panas pada ketika proses pengkondisian.

Penguji sertifikasi secara keliru menyeleksi bahwa boleh saja merubah keluaran mesin buat menyingkir dari melelehnya perlengkapan uji, selama hal itu tak mempengaruhi daya tahan dan kerusakan materi glass wool serta menyanggupi kondisi pengujian, menyerupai tekanan gas buang , durasi, dan jumlah siklus pengujian.

“Kami telah menguji ulang segala versi kendaraan saat ini yang mengalami keadaan yang tak cocok dengan keadaan yang diputuskan dan ditentukan bahwa seluruhnya menyanggupi standar. Kami ketika ini telah menangguhkan pengantaran produk yg terkena dampak. Kami mulai menyerahkan hasil pengujian ulang terhadap otoritas terkait dan berkonsultasi dengan mereka, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Selain itu, tidak ada urusan yang terkonfirmasi yang sanggup memicu dilema dalam penggunaan gotong royong bagi kendaraan yg pengirimannya ditangguhkan dan untuk kendaraan yang telah dikirim,” tulis Yamaha.

Dalam penyimpangan ini, motor yg terdampak yakni Yamaha YZF-R1.

Masalah kedua yakni penyimpangan pada uji tekanan bunyi klakson. Saat mengajukan tuntutan macam kendaraan, nomor sasis kendaraan selain yg ditangani pengujian dicantumkan pada dokumen permohonan. Karena kesalahpahaman aturan, penanggung jawab tuntutan tak menyerahkan tabel alokasi dan menyerahkan dokumen tuntutan dengan nomor sasis kendaraan selain yg diuji.

Baca juga: Terlibat Skandal, Ini Penyimpangan yang Dilakukan Yamaha Jepang

“Kami akan mengambil langkah-langkah yg dikehendaki setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait perihal produk yg terkena dampak. Kami juga mengerti bahwa tak ada dilema dengan penggunaan gotong royong dari kendaraan yg terkena dampak,” sebut Yamaha.

Atas temuan-temuan itu, pemerintah Jepang belum pastikan apa perlu ditangani recall terhadap versi terkait. Inspeksi secara menyeluruh ke dua perusahaan juga mulai selalu ditangani mengingat skandal sertifikasi ini juga melibatkan Toyota, Honda, Suzuki, dan Mazda.

20D

Review Yamaha New MT-25: Tampang Makin Sangar, Dibawa Makin Nyaman!

20D

Review Yamaha New MT-25: Tampang Makin Sangar, Dibawa Makin Nyaman!


yamahayamaha motoruji sertifikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *