Krisis Keuangan Besar Yang Pernah Terjadi Di Dunia

Daftar Isi
1. Krisis Kredit 17722. Depresi Besar 1929-19393. Kejutan Harga Minyak OPEC 19734. Krisis Asia 19975. Krisis Keuangan 2007-2008
Jakarta –
Dalam sejarah dunia, ada beberapa krisis keuangan yang dinilai parah pernah terjadi. Krisis keuangan kerap memunculkan goncangan kepada negara-negara yang terdampak.
Disebutkan lewat Science Direct, De Bonis et al (1999) menyampaikan krisis keuangan yakni serangkaian gangguan yang lebih luas menyerupai penurunan tajam harga aset, kegagalan forum keuangan besar, atau gangguan di pasar valuta asing.
Di bawah ini detikEdu telah merangkum beberapa krisis keuangan dahsyat pada zaman modern, menurut ensiklopedia Britannica.
Krisis Keuangan yang Dahsyat pada Zaman Modern
1. Krisis Kredit 1772
Krisis ini bermula di London dan dengan segera menyebar ke seluruh Eropa. Pada pertengahan 1760-an, Kerajaan Inggris sudah menghimpun sejumlah besar kekayaan lewat daerah jajahannya dan perdagangan. Hal ini bikin aura optimisme yang berlebihan dan periode perluasan kredit yang cepat oleh banyak bank Inggris.
Kehebohan itu rampung tiba-tiba pada 8 Juni 1772, di saat Alexander Fordyce, salah satu teman bank Inggris Neal, James, Fordyce, and Down, melarikan diri ke Prancis untuk menyingkir dari pembayaran utangnya. Berita itu menyebar dengan segera dan menyebabkan kepanikan perbankan di Inggris alasannya yakni para kreditor mulai membentuk antrean panjang di depan bank-bank Inggris untuk menuntut penarikan duit tunai segera.
Krisis yang terjadi kemudian menyebar dengan segera ke Skotlandia, Belanda, daerah Eropa lainnya, dan koloni-koloni Inggris di Amerika. Para sejarawan mengklaim imbas ekonomi dari krisis ini ialah salah satu aspek utama yang memunculkan protes Boston Tea Party dan Revolusi Amerika.
Baca juga: Survei: Gen Z di RI Cenderung Simpan THR Idulfitri untuk Tabungan |
2. Depresi Besar 1929-1939
Depresi Besar atau The Great Depression ialah tragedi keuangan dan ekonomi terburuk pada kurun ke-20. Banyak yang yakin Depresi Besar dipicu oleh jatuhnya Wall Street pada tahun 1929 dan diperburuk oleh keputusan kebijakan yang jelek dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Krisis ini berjalan nyaris 10 tahun dan membuat hilangnya pendapatan secara besar-besaran, tingkat pengangguran yang tinggi, dan hilangnya hasil produksi, utamanya di negara-negara industri. Di Amerika Serikat, tingkat pengangguran meraih nyaris 25 persen pada puncak krisis 1933.
3. Kejutan Harga Minyak OPEC 1973
Krisis ini dimulai di saat negara-negara anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries/Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) yang sebagian besar berisikan negara-negara Arab, tentukan untuk membalas Amerika Serikat selaku jawaban atas pengantaran pasokan senjata ke Israel selama Perang Arab-Israel Keempat.
4. Krisis Asia 1997
Krisis ini bermula di Thailand pada 1997 dan dengan segera menyebar ke seluruh Asia Timur dan teman dagangnya. Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke negara-negara Asia Timur menyerupai Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan (yang di saat itu dimengerti selaku “Macan Asia”) sudah menyebabkan era optimisme yang membuat perluasan kredit yang berlebihan dan akumulasi utang yang terlampau banyak di negara-negara tersebut.
Pada Juli 1997, pemerintah Thailand mesti meninggalkan nilai tukar tetapnya kepada dolar AS yang sudah dipertahankannya selama ini, dengan argumentasi kurangnya sumber daya mata duit asing. Hal itu menyebabkan gelombang kepanikan di pasar keuangan Asia dan dengan segera memunculkan pembalikan investasi ajaib senilai miliaran dolar secara luas.’
Baca juga: IHSG Terpuruk Selama Beberapa Waktu, Pakar Ekonomi Unair Jelaskan Dampaknya |
Ketika kepanikan melanda pasar dan penanam modal makin berhati-hati kepada kemungkinan kebangkrutan pemerintah Asia Timur, ketakutan akan krisis keuangan global mulai menyebar. Butuh waktu beberapa tahun untuk kembali normal.
IMF atau International Monetary Fund/Dana Moneter Internasional mesti turun tangan untuk bikin paket talangan bagi negara-negara yang paling terdampak untuk menolong negara-negara tersebut menyingkir dari gagal bayar.
5. Krisis Keuangan 2007-2008
Peristiwa ini menyebabkan Resesi Hebat atau Great Recession, krisis keuangan paling parah sejak Depresi Besar, dan memunculkan malapetaka di pasar keuangan di seluruh dunia. Dipicu oleh runtuhnya gelembung perumahan di AS, krisis tersebut membuat runtuhnya Lehman Brothers (salah satu bank investasi paling besar di dunia), menenteng banyak forum keuangan dan bisnis utama ke ambang kehancuran, dan memerlukan dana talangan pemerintah dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Butuh waktu nyaris satu dekade untuk mengembalikan kondisi menjadi normal. Dalam prosesnya meniadakan jutaan pekerjaan dan pendapatan miliaran dolar.